Maskot Anggah, Diperkenalkan di Studio Kompas TV sebagai Simbol MTQN ke-30

Teguh Prasetyo

47

Card Image
Jakarta - Maskot Musabaqoh Tilawatil Qur'an Nasional (MTQN) ke-30 yang akan diselenggarakan di Kalimantan Timur pada tahun 2024, diperkenalkan dengan nama Anggah.
Anggah merupakan flora endemik yang tumbuh di Kersik Luai, Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur, dipilih sebagai simbol acara bergengsi ini.
Anggah adalah jenis anggrek langka yang memiliki keunikan tersendiri. Anggrek ini berwarna hijau dengan kelopak bunga hitam, yang dipilih karena melambangkan keindahan, keanggunan dan perlindungan dari Allah SWT.
"Anggrek ini berwarna hijau dengan kelopak bunga hitam, dipilih karena melambangkan keindahan, keanggunan dan sebagai simbol perlindungan dari Allah SWT," jelas Penjabat Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik, di Gold Studio Kompas TV, Jumat (23/8/2024).
Pilihan Maskot ini diharapkan dapat mencerminkan nilai-nilai spiritual dan budaya yang diusung oleh MTQN tahun 2024.
MTQN ke-30 ini akan berlangsung selama 10 hari, mulai dari 6 hingga 16 September 2024, dengan pusat kegiatan di Kota Samarinda. Acara ini bertujuan untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah dan meningkatkan pemahaman Al-Qur'an di kalangan masyarakat.
Dalam program Sapa Indonesia Pagi di Kompas TV, Penjabat Gubernur Kalimantan Timur mempromosikan berbagai persiapan dan fasilitas yang telah disiapkan untuk MTQN.
"Saya tadi membahas kesiapan kami dari sisi akomodasi dan transportasi serta mempromosikan wisata dan kuliner kami. Kami ngin memastikan semua tamu merasa nyaman dan terlayani dengan baik selama acara berlangsung,"ungkap Akmal Malik.
Selain itu, Pemerintah Daerah (PD) telah mempersiapkan Liaison Officer (LO) untuk memfasilitasi tamu dari setiap provinsi yang akan hadir. Koordinasi yang baik antar pihak terkait juga menjadi fokus utama untuk memastikan kelancaran acara.
Penjabat Gubernur juga menambahkan bahwa Ibu Kota Nusantara (IKN) akan menjadi daya tarik bagi para tamu.
"Kami akan memfasilitasi mereka setelah berkoordinasi dengan Otorita IKN. Berharap bisa memberikan pengalaman yang tak terlupakan bagi setiap pengunjung,"imbuhnya.
Akmal Malik juga memperkenalkan wisata susur Sungai Mahakam yang menawarkan pemandangan indah, terutama pada malam hari saat melewati Jembatan Mahakam. Wisata ini diharapkan dapat menjadi daya tarik tambahan bagi peserta dan pengunjung MTQN.
Selain itu, ia mengajak seluruh tamu dan peserta untuk mencicipi kuliner khas Samarinda, seperti Nasi Kuning, Soto Banjar dan Mandai, yang menjadi bagian penting dari budaya lokal.
"Kuliner kami memiliki cita rasa yang unik dan merupakan bagian penting dari budaya lokal," kata Akmal.
Di akhir perbincangan, Akmal Malik berharap agar Kalimantan Timur tidak hanya sukses dalam penyelenggaraan, tetapi juga dalam penyebaran syiar Islam.
"Kalau tidak bisa juara ketiga, ya harus juara pertama," ujarnya disambut tawa.
Ia pun menekankan akan berkomitmen untuk memberikan yang terbaik dan membuat MTQN ke-30 menjadi momen bersejarah. (tp/pt)