Samarinda – Rangkaian Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional yang dipusatkan di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) telah resmi dimulai. Salah satu kegiatan utamanya yakni Seminar Internasional yang menghadirkan pembicara kaliber dunia, bertempat di Auditorium 22 Dzulhijah UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda, Senin (09/09).
Narasumber global yang dihadirkan yakni di antaranya adalah Deputy Dean Faculty of Usuludin Universiti Islam Sultan Sharif Ali (Unissa) Brunei Darussalam, Dr. Haji Ahmad Baha Bin Haji Mokhtar,Imam Besar Masjid Istiqlal sekaligus Rektor Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur'an (PTIQ) Jakarta, Prof. Dr. KH Nasaruddin Umar, serta Rektor Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda, Profesor. Dr. Zurqoni, M.Ag,
Hadir langsung sekaligus membuka acara dengan resmi Penjabat (Pj) Gubernur Akmal Malik mengatakan Seminar ini bukan hanya sekadar ajang diskusi semata namun menjadi refleksi dan komitmen bersama dalam mengaplikasikan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalam Al-Qur;an.
“Seminar bertajuk Implementasi Nilai Al-Qur'an untuk Membangun Perdamaian dan Peradaban Dunia, mengandung makna yang tentu sangat relevan dengan kondisi dunia saat ini. Kita baru saja melihat bagaimana semangat toleransi dalam keberagaman telah terjalin dalam kehidupan bermasyarakat,” ujar Akmal.
Akmal melanjutkan dalam era globalisasi yang semakin kompleks ini, tantangan-tantangan baru muncul dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk perdamaian dan peradaban dunia. Namun, di tengah dinamika tersebut, Al-Qur’an, kitab suci umat Islam, menawarkan solusi dan panduan yang relevan untuk membangun harmoni global dan memajukan peradaban manusia.
“Dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang ajaran-ajaran ini, diharapkan bahwa masyarakat global dapat lebih efektif dalam mengatasi tantangan-tantangan besar yang dihadapi saat ini dan membangun peradaban dunia yang lebih damai dan berkeadilan,” sambungnya.
Acara ini imbuh Akmal lagi, tidak hanya soal memperkuat cinta, melainkan mendorong kita mencari alternatif solusi terhadap tantangan global melalui pendekatan Al-Quran dimana setiap lapasan masyarakat dari berbagai latar belakang memiliki peran dalam membawa pesan perdamaian.
“Kita semua memiliki peran dalam membawa pesan damai. Harapannya, seminar ini tidak hanya membuka pikiran kita namun juga dapat memperkuat tali persaudaran antar bangsa nilai seperti keadilan, perdamaian persaudaraan juga harus terus diperjuangkan,” tutupnya.
Seminar global ini diikuti ribuan peserta,serta dihadiri oleh berbagai tamu kehormatan. Nampak hadir Sekretaris Daerah sekaligus Ketua LPTQ Provinsi Kalimantan Timur Sri Wahyuni, Wakil Ketua III Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur'an (LPTQ) Kaltim, Jauhar Effendi, Pengurus LPTQ tingkat pusat dan daerah dari seluruh Indonesia, Pimpinan Kanwil Kemenag pusat dan daerah, Forkopimda, alimulama, cendekiawan, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, para Kafilah MTQ, Pimpinan Perangkat Daerah dan jajaran tamu undangan lainnya.
Dalam upaya memajukan peradaban dunia, Al-Qur’an juga mendorong umat manusia untuk berkontribusi pada kesejahteraan umum. Ajaran tentang amal dan sedekah dalam surah Al-Baqarah ayat 261 mendorong individu dan komunitas untuk berbagi sumber daya dan membantu mereka yang membutuhkan, yang dapat mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi.
Melihat relevansi ajaran-ajaran ini, banyak pemimpin dan pemikir dunia mengakui potensi Al-Qur’an dalam menyediakan panduan moral dan etika yang bisa diterapkan dalam skala global. Sebagai contoh, inisiatif dialog antaragama dan kerjasama internasional sering kali mengacu pada nilai-nilai universal yang diajarkan oleh Al-Qur’an sebagai landasan untuk menciptakan lingkungan yang lebih harmonis.
Dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang ajaran-ajaran ini, diharapkan bahwa masyarakat global dapat lebih efektif dalam mengatasi tantangan-tantangan besar yang dihadapi saat ini dan membangun peradaban dunia yang lebih damai dan berkeadilan. (cpy/pt)
Foto : Adding